Orang Tua, Teladan bagi Anak

Pendamping Sosial PKH memberikan permainan pada sesi materi P2K2 di Way Kanan Prov.  Lampung
Luar biasa !!! Begitu kesan Kepala Kampung Nuar Maju Kecamatan Buay Bahuga, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung saat menyaksikan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) oleh Agus Maryana Pendamping Sosial PKH.

Pendamping Sosial PKH mulai mengupas tema pola Pengasuhan dan Pendidikan Anak. Saat asik menjelaskan, tiba-tiba salah seorang peserta riuh dengan peserta lain yang berada disebelahnya.

“Kurang tepat Ibu-ibu” tutur saya merespon ucapan seorang Ibu KPM yang sepertinya tidak sefaham dengan penjelasan saya. Sontak semua peserta P2K2 terdiam dan pandangan tertuju kepada saya dengan wajah yang heran dan penasaran.

Saya kemudian berdiri, lantas menatap perlahan Ibu-ibu PKH dalam ruangan tersebut yang tak terlalu luas itu.  “Kurang tepat jika kita memukul dan mencubit anak yang sulit diarahkan (nakal). Orang tua harus sabar mendidik anaknya, tidak boleh dengan kekerasan apalagi dengan pukulan. Kita wajib memahami kondisi dan perasaan anak kita. Jiwa dan mental anak bisa rusak jika pola mendidik kita penuh dengan kekerasan.” 

Hal yang sama saat saya menyampaikan bahwa mendidik anak harus melibatkan peran Ayah, mendidik anak bukan hanya urusan Ibu.

Seketika muncul ucapan dari salah seorang peserta yang menyatakan bahwa “Pak bukannya tugas Ayah mencari penghasilan, bukan mendidik anak Pak?”

“Iya itu benar Pak” kata seorang ibu yang duduk disebelahnya menambahi.

Suasana sempat gaduh karena suara Ibu-ibu lebih dominan. Saya mencoba menengahi dan meluruskan. “Peran Ayah sangat penting dalam mendidik atau mengasuh anak selain mencari nafkah. Peran ayah akan menentukan karakter seorang anak, bahkan ada penelitian jika kecerdasan anak akan dipengaruhi oleh peran seorang ayah”.

“Ibu sering menyuruh anak sholat?” tanya Saya kepada Ibu Sholawati salah seorang peserta PKH. “Sering Pak jawabnya”. Lalu saya bertanya kembali “Ibu dan suami rajin sholatnya?” Ibu Sholawati menjawab dengan malu-malu “tidak Pak”.

Lantas saya meneruskan pembicaraan: “Ibu-ibu, kita dalam mendidik anak jangan hanya memberikan perintah saja tetapi harus dibarengi dengan contoh perbuatan oleh Orang Tua, maka anak akan merasa malu jika tidak melaksanakan perintah orang tua.”

Editor:
Slamet Riyadi, S.IP., M.IP (Korwil PKH Prov. Lampung 2)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

41 Anak PKH Berprestasi Lampung Lulus SNMPTN, Satu di UI

Koreg Sumatera Beri Pembinaan Kinerja PKH di Lampung