Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

PKH Metro Layak Diapresiasi

Gambar
Suasana Rakor Rutin Pelaksana PKH Kota Metro 24 Februari 2017 di Sekretariat Pelaksana PKH Kota Metro. Nampak Pendamping PKH  sedang coffe break sebelum rakor dimulai.  Metro (24/2) Pelaksana PKH Kota Metro mengelar rapat koordinasi rutin di Sekretariat Pelaksana PKH Kota Metro. Rakor dibuka Kadis Sosial Kota Metro yang diwakili oleh Ketua Pelaksana PKH Ibu Sri Mubarokawati, SE.,MM. Turut hadir Sekertaris Pelaksana PKH, Korwil PKH Lampung 2, Korkot dan pendamping PKH Kota Metro.  Agenda rakor membahas beberapa hal penting terkait evaluasi bisnis proses PKH terutama verifikasi komitmen tahap 1 tahun 2017, sosialisasi FDS/P2K2, serta program pendampingan 135 siswa PKH jenjang SMA/MA/SMK sederajat untuk dapat melanjutkan pendidikan tinggi melalui program Bidik Misi tahun 2017 sesuai dengan edaran Dirjend Perlindungan dan Jaminan Sosial Nomor: 135/LJS.JSK/01/2017 Tertanggal 24 Januari 2017 Tentang Program Bidik Misi bagi Peserta PKH. Dalam laporannya, Korkot Kota Metro Ib

FDS: Jangan Marah

Gambar
Peserta TOT FDS Angkatan I & II Korwil dan Korkab/Korkot perwakilan Provinsi se-Indonesia Jakarta (21/2) Training Of Trainer Family Development Session (TOT FDS) Angkatan 1 & 2 hari ini telah genap 17 hari, pertanda kami telah menyelesaikan seluruh rangkaian TOT FDS tersebut. Kami melalap lima modul materi FDS, ditambah empat kali pelaksanaan Praktek Belajar Lapangan (PBL) yang dilakukan di Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Selama proses pembelajaran tersebut, banyak hal baru yang kami dapatkan. Walau design FDS tersebut diperuntukan untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH, namun materi-materi FDS tersebut ternyata sangat menarik dan bermanfaat bagi kami sebagai Korwil, Korkab, Operator dan Pendamping PKH. Banyak hal-hal prinsip yang sifatnya praktis dalam pengasuhan dan pendidikan anak, penengelolaan keuangan, memulai usaha, kesehatan dan gizi, perlindungan anak, serta pelayanan disabilitas dan lansia yang ternyata belum kami ketahui dengan

PBL.II: Mengelola Keuangan KPM

Gambar
KPM PKH antusias mendengarkan sesi pengelolaan keuangan yang sedang di paparkan oleh peserta PBL TOT FDS Bogor (14/2) Peserta TOT FDS kembali melakukan Praktik Belajar Lapangan (PBL) di Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. PBL pada sesi ke-2 ini menekankan materi pengelolaan keuangan dan perencanaan usaha bagi KPM PKH. Hal ini penting mengingat dua hal tersebut merupakan persoalan yang selalu menjadi masalah dalam perekonomian KPM PKH. Pengelolaan keuangan menjadi sangat penting, mengingat KPM PKH cenderung tidak memiliki metode yang baik dalam pengelolaan keuangan keluarga. Sehingga " besar pasak dari pada tiang" setiap bulannya. Implikasinya ya berhutang dan terus berhutang, pungkas Slamet Riyadi, S.IP., M.IP Korwil PKH Provinsi Lampung. Lebih lanjut, Slamet menyatakan bahwa sesuai modul FDS terdapat 3 langkah yang perlu di lakukan KPM PKH untuk dapat mengelola keuangan KPM yaitu : (1). Memahami jumlah pendapatan dan pengeluaran tiap bu

"Tancap Gas" Sosialisasikan FDS

Gambar
Korwil PKH Lampung 2 sedang melakukan fasilitasi materi FDS PKH kepada KPM Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Bersama Korwil DI Yogyakarta, Korkab Pandeglang, Korkab Serang dan Korkab Situbondo. Bogor (11/2) Sebanyak 60 peserta Training Of Trainer (TOT) Family Development Session (FDS) PKH melakukan kegiatan Praktik Belajar Lapangan kepada Kelompok-kelmpok KPM PKH di Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Peserta PBL tersebut terdiri dari Koordinator Wilayah dan Koordinator PKH Kabupaten/Kota se-Indonesia. PBL merupakan kegiatan wajib yang harus dilakukan oleh setiap peserta TOT dalam rangka implementasi materi kelas yang telah diberikan. Tidak cukup teori saja, praktek lapangan tersebut diharapkan akan menambah kemampuan peserta dalam memahami materi FDS. TOT dilaksanakan selama 17 hari, sejak 6/2 sampai dengan 22/2. Tedapat 5 modul materi FDS yang harus dikuasai. Yaitu (1) modul Pengasuhan dan Pendidikan Anak (PPA), (2) Pengelola

FDS: Upaya & Strategi Pendidikan Anak

Gambar
Memuji dan memberi penghargaan, merupakan sarana efektif meningkatkan prilaku baik anak. Jakarta (8/2)  Hari ke-3 pelaksanaan Training Of Trainers (TOT) Family Development Session (FDS) PKH membahas modul pertama tenta ng Pengasuhan dan Pendidikan Anak KPM (Keluarga Penerima Manfaat) PKH.  Modul pertama ini terdiri dari 4 sesi materi penting yang meliputi bagaimana cara; 1. Menjadi orang tua yang lebih baik, 2. Memahami perilaku anak, 3. Memahami cara anak usia dini belajar, 4. Membantu anak sukses di Sekolah. Tiap sesi materi tersebuat akan disampaikan oleh Pendamping PKH kepada KPM pada setiap kali pertemuan FDS. Sehingga 4 sesi materi tersebut setara dengan 4 kali pertemuan. Sebagai contoh misalkan memahami prilaku anak. Orang tua atau KPM perlu mengetahui bagaimana cara meningkatkan prilaku baik anaknya. Prilaku baik anak dapat meningkat jika orang tua melakukan 2 hal yaitu: pertama memberikan pujian terhadap prilaku baik anak, kedua memberikan penghargaan

Korwil Lampung Ikuti TOT FDS 2017

Gambar
Penyematan peserta TOT oleh Kepala Badiklit Kemensos RI Bapak Edi Suharto, M.Sc., Ph.D kepada Korwil PKH Provinsi Lampung 2 Slamet Riyadi, S.IP., M.IP dalam pembukaan TOT FDS PKH Tahun 2017. Jakarta (6/2) Kementrian Sosial RI melalui Pusdiklat Kesos melakukan kegiatan Training Of Trainers (TOT) Family Development Session (FDS) PKH Tahun 2017. Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Badiklit Bapak Edi Suharto, M.Sc., Ph.D didampingi kepala Pusdiklat Kesos. Peserta TOT FDS PKH tersebut berjumlah 60 orang, terdiri dari unsur Koordinator Wilayah serta Koordinator Kabupaten/Kota yang mewakili beberapa Provinsi di Indonesia .  K epala Badiklit dalam sambutannya menyampaikan perlu adanya langkah-langkah akselerasi guna merubah pola pikir (mainset) KPM PKH untuk segera lepas dari jerat kemiskinan, menuju kemandirian. Dan salah satu uapaya tersebut adalah dengan TOT ini. Perserta TOT FDS ini yang nantinya akan melakukan Diklat kepada pendamping PKH di bawah, pungkas Edi. Lebih lanjut,