World Bank Nilai SPM PKH Lamtim Inovatif

Shonali Sen dan Ilsa Meidina Tim World Bank didampingi Sekertaris Pelaksana PKH Provinsi Lampung, Ketua Pelaksana PKH Lamtim, Korwil Lampung 2, Korkab, Pendamping dan 10 KPM Kecamatan Sukadana berpose bersama di depan Sekretariat PPKH Lamtim

Selasa (21/11) Pelaksana PKH Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) mendapatkan penghormatan sekaligus apresiasi oleh World Bank (Bank Dunia) atas upaya membangun Sistem Pengaduan Masyarakat (SPM) PKH yang berkolaborasi dengan Program Call Center Pengaduan Pemkab Lamtim. Lamtim terpilih menjadi salah satu Kabupaten dikunjungi Bank Dunia karena dinilai berhasil membangun SPM PKH yang bersinergi dengan Call Center Pemerintah Daerah.

Tim World Bank terdiri dari Ibu Shonali Sen (Consultant Sosial Protection and Jobs) serta Ilsa Meidina (Sosial Protection Specialis) yang langsung datang dari Singapura dan Jakarta.

Kunjungan diterima Kadis Sosial Lamtim Mahmud Yunus, S.KM., MMKM,  Kabag Protokol Tri Wibowo, S.STP., MM, Kabag Humas Mujianto, S.IP dan didampingi tim Direktorat Jaminan Sosial Keluarga Bapak Anto Roy, Sekertaris PPKH Provinsi Lampung Herbert GM Sirait, MM, Korwil PKH Lampung 2 Slamet Riyadi, S.IP., M.IP serta Korkab dan Operator Lamtim.

Kadis Sosial dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan kepercayaan Bank Dunia dan Kemensos RI tentunya ini menjadi sebuah penghormatan. Kami mewakili Ibu Bupati mengucapkan selamat datang di Lamtim, pungkas Yunus.

Lebih lanjut, Ilsa Meidina menuturkan bahwa ketertarikan kami berkunjung ke Lamtim bukan tanpa alasan. Pertama; kami melihat Pelaksana PKH Lamtim telah berhasil menciptakan mekanisme SPM PKH dari tahap pengaduan masyarakat, proses indentifikasi, investigasi dan klarifikasi, serta penyelesaian pengaduan dengan baik. Terlebih atas pengaduan warga yang masuk ke Call Center seperti kasus di Kecamatan Pasir Sakti. 

Kedua, kami melihat adanya sinergi yang baik  antara Pemerintah Lamtim malalui program Call Center berbasis teknonogi dan program "Nemui Nyimah" bersifat konvenaional tatap muka dengan SPM PKH. Bagi kami ini cukup inovatif. Ini lah yang menjadikan kami tertarik meninjau langsung SPM PPKH Lamtim, papar Ilsa.

Lebih lanjut, Ia menambahkan bahwa hasil kunjungan ini akan menjadi salah satu model  pengembangan SPM PKH yang tidak menutup kemungkinan akan di implementasikan di seluruh Indonesia. Kami akan buat kajian komprehensif setelah mendapatkan input dari 3 kabupaten/kota lainnya yang juga akan kami kunjungi, pungkasnya.

Sementara Korwil PKH Provinsi Lampung 2 Slamet Riyadi, S.IP., MIP menghimbau kepada seluruh Korkab/kota untuk mulai mengimplementasikan SPM PKH. Model SPM Lamtim ini bisa kita coba terapkan.

Ia menegaskan teknisnya cukup sederhana. SPM PKH di mulai dari tingkat Kecamatan melalui Pelaksana PKH Kecamatan, kemudian di tingkat Kab/kota dengan Pelaksana PKH Kab/kota. Kita buatkan catatan khusus terhadap pengaduan masyarakat misalnya buku catatan khusus. Korkab membantu Pelaksana PKH melakukan monitoring dan progres terhadap pelaporan tersebut. Hal ini tentunya sangat membantu jika ada pengaduan baik dari masyarakat atau dari KPM PKH pungkas Slamet.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

41 Anak PKH Berprestasi Lampung Lulus SNMPTN, Satu di UI

Koreg Sumatera Beri Pembinaan Kinerja PKH di Lampung