Sukirno: Pecah Ban di Tengah Hutan

Kisah Sukirno, Pendamping Way Kanan Lampung
"Sepertinya Allah SWT sedang menguji perjuangan dan kesabaran ku. Siang itu mentari bersinar terik. Tiba-tiba laju Shogun 125.R ku terpaksa terhenti. Kutengok ban belakang pecah. Terdiam, sambil membayangkan langkah berikutnya yang akan ditempuh. Sesaat kulepas pandangan mata, terhampar pepohonan hijau terbentang luas. Ya. Kebetulan tak ada satu pun manusia yang saat itu ada disana. Wajar, ini jalur hutan yang pastinya sepi pengendara lain, gumam Sukirno Pendamping Way Kanan Provinsi Lampung. 

Sabtu, 13 Februari 2016 sepulang dari pertemuan kelompok di Desa Sri Rejeki Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung kejadian tersebut terjadi.


Sebenarnya, kejadian ini biasa saja. Namun kira-kira seperti inilah kejadian-kejadian yang sering kami temui dilapangan. Mengingat kami (red: Pendamping PKH) adalah ujung tombak pelaksana PKH. Kami langsung bertemu dan ngobrol dengan peserta PKH. Sehingga hal seperti ini menjadi makanan sehari-hari bagi kami. Bahkan banyak rekan-rekan pendamping lainnya yang medannya jauh lebih menantang. Tak hanya pecah ban, nyawa satu-satunya pun terkadang dipertaruhkan.

Beberapa daerah, seperti Lampung Barat, Mesuji dan Tulang Bawang juga memiliki bebeapa Kecamatan dengan kharakteristik sangat menantang. Saya bersyukur tentunya, lokasi dampingan saya masih relatif bersahabat. Hal ini menjadi penyemangat saya, untuk dapat bekerja lebih optimal lagi kedepan. Rekan-rekan saya dengan medan menantang saja bisa, apalagi saya yang medannya tidak se-ekstream mereka, pungkas Kirno.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

41 Anak PKH Berprestasi Lampung Lulus SNMPTN, Satu di UI

Koreg Sumatera Beri Pembinaan Kinerja PKH di Lampung